journey of a thousands miles begin with a single..

Selasa, 26 April 2011

Wiseman says

di dunia ini ngga ada orang yang lebih berhikmat daripada King of Solomon. not just in his timeage, but until now. dan dari banyak kata-kata bijak nya adalah : ( Pengkotbah 10:4b ) Kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar. nah lho..

artinya dalem banget. bahkan dia ngajarin kita di pasal-pasal yang lain:"klo kita lagi dimarahin pemimpin, jangan buru-buru pergi. stay there dan adepin." bukan bales marah lho. tapi sering kali kan begitu kelar dimarahi ( dan biasanya klo dimarah, ngga disuruh duduk, imagination mode:on ), langsung plasss..bablas. kalo sampe kejadian dimarahin trus nanya:"udah pak/bu, ngomongnya?", wah ini mah udah siap terima surat pengalaman kerja alias dipecat. sebagai anak terang, jangan sampe deh..keep shining guys..

Pengkotbah 10 ini unik banget, kesannya rada ngga nyambung tapi bagus banget kata-kata bijaknya. malah dia ngajarin kita, walopun kita ga pinter2 amat, tapi klo kita jaga mulut, ngga asal buka, maka orang akan nganggep kita bijak, pinter dan berhikmat. klo dihubungkan, kata sabar dan diem tu nyambung sih. yang namanya sabar, biasanya diem, nahan mulut tidak bicara, walaupun mungkin dia menguasai topik pembicaraan, atau mungkin dalam sebuah kasus dia tidak bersalah.
Read More

break me in to pieces..

Tuhan,
jika aku telah berbentuk menara yang menjulang
ataupun monumen sejarah yang terlalu monumental
oh Tuhan,
inilah pintaku...
ini seruku...
runtuhkan aku Tuhan, gempur dan remukkan hingga berkeping

dan Tuhan
jika aku adalah bejana yang berbau
ataupun hati yang berulat
hancurkan aku
lembutkan sampai tak lagi berbentuk

sekiranya aku bisa menjadi rata dengan tanah supaya bisa berkenan
ataupun harus menjadi kepingan bahkan serpihan supaya Engkau tersenyum
aku mau Tuhan

aku tidak mau bertahan jadi menara
jika itu nantinya membinasakan
aku tidak mau menjulang
jika akhirnya aku menukik dalam kehancuran

aku tidak mau menjadi monumen
karena monumen adalah sejarah
monumen adalah masa lalu

aku tidak mau berbau busuk
sehingga manusia menjauh karena hidupku
aku tidak mau munafik
hati berulat dengan kelicikan, kepahitan, kebencian
membuat manusia menjauh karena tulisan hidupku

hancurkan aku menjadi kepingan
kerat aku menjadi potongan terkecil

selagi masih ada matahari
selagi masih ada hirupan nafas
hancurkan aku Tuhan
jangan sampai berlambat

hancurkan aku dan bentuk kembali
sesuai waktu yang Engkau tetapkan bagiku
aku yakin Engkau sanggup
membentuk serpihan menjadi mahakarya

jangan hiraukan eranganku
jangan hiraukan tangisku
jangan hiraukan teriakku
jangan hiraukan sakitku
bahkan apapun yang kulakukan untuk melawan

terus hancurkan aku Tuhan
pecahan belumlah cukup
kepingan belumlah cukup
bahkan serpihan pun belum

lakukan seperti mauMu
karena aku mau
jadi perabot indah di tanganMu


full of love for my Saviour and King
Read More

STAND ALONE, Mark Roth

Stand alone!
God and His truth must always be represented, even if you are the only one doing it.
No matter how much He is mocked, stand.
Without regard to how much His Word is belittled, stand.
Stand even when you must do it alone.
Be ready to stand alone, but not in word alone.
Even when others say the right thing but live below it, stand alone in word and in deed.
When those about you find satisfaction in less than full obedience, live for God alone, even if you must do it alone.
When others tolerate and even condone inconsistency, stand for integrity of life and conviction, even if you must live that way alone.
When the values of others drift toward materialism, stand for spiritual and eternal values.
When others flaunt the rules and the law (even in the "minor" things), stand for submission and obedience.
When the rest indulge their flesh in entertainments, stand for putting the flesh to death.
When those around you gradually succumb to looser morals, stand for absolute purity.
Never sacrifice righteousness for company; stand alone if you must!
Though it costs you friends and gains you foes, stand.
Though it brings you discomfort and peril, stand.
Though it results it misunderstanding and mockery, stand.
Though it scares you and tires you, stand.
Though you're called a radical or a goody-two-shoes, stand.
When the choice is standing for right or falling for wrong, stand.
When the options are standing with conviction or drifting with convenience, stand.
Though you feel alone, stand.
Alone, if need be.
Remember, those who stand with God never stand alone.
Those who cannot stand alone for God will one day (and forever thereafter) stand alone.
Read More

mata kuliah berjudul : kehidupan

Beberapa bulan di Salatiga memberi banyak sesi kuliah yang luar biasa. setelah sekian lama di Batam, then I open my eyes to the real life. hidup yang sebenarnya. Kuliah di kampus iya, dan juga kuliah dengan banyak "dosen" yang luar biasa. ketika ketemu dengannya di angkutan kota. awalnya dari bertanya waktu, dan berlanjut ke "perkuliahan". seorang wanita dengan perjuangan hidup yang luar biasa. berjualan ikan goreng dengan "tenggok" ( keranjang dari bambu ) yang jika penuh bisa muat beban 10kg. masih ada lagi bebannya, 2 keranjang besar ditenteng. orang jawa bilang "dicangking". aku sempet mempertanyakan apakah masih ada tenaganya. dia lebih tepat disebut nenek daripada dipanggil ibu. tangannya dan wajahnya sudah sangat keriput, bukan hanya karenan beban hidup, tapi juga karena umur. aku tertegun lama ketika tahu umurnya. 85tahun. untuk "dosen" yang satu ini, mungkin gelarnya sudah di atas profesor, namun tanpa sertifikat. "dosen" ku ngantuk di kendaraan umum, dan tanpa aku tanya, beliau berkata: "ngantuk nak, bangun jam 3pagi, siap-siap cari ikan( belanja ), sholat, lalu bumbuin baru digoreng". ups, aku tersenyum saja. speechless..:(
bertepatan di hari yang sama, ketemu dengan seorang nenek lagi. umurnya tidak jauh beda. karena tidak tega, aku mencoba meminta bebannya, tapi jawaban sang "dosen" adalah : "tidak usah nak, ibu masih kuat koq, ini ringan saja. ibu baru umur 75tahun, bawa lebih berat dari ini masih kuat" gubrak!!!
aku yakin masih ada banyak dosen yang "sengaja" dipertemukan Tuhan dengan ku. dan aku tau kejadian seperti ini bukan hanya di Jawa, di Sum Ut juga ada. beberapa tahun lalu, aku ke daerah Siborong-borong dan bertemu dengan seorang inang yang umurnya juga di atas 70 tahun. hebatnya, ketika aku dan inang lomba panjat pohon :)), inang menang. aku terpukau melihat lincahnya naik turun pohon, malah sempet ngremehin aku. harga diri anak muda tidak bisa terima dong. si inang malah meneruskan cerita sudah biasa angkat beban, jalan kaki berkilo-kilo. dan untuk inipun aku hanya tersenyum. malu menanggapinya.
semua mata kuliah itu benar-benar mempermalukan aku. menginspirasi untuk lebih kuat? atau lebih mandiri? untuk semua mata kuliah itu, berkaca pada diriku sendiri,nilaiku masih E. aku masih diharuskan mengulang sampai mendapat nilai yang lebih baik untuk bisa diwisuda. Puji Tuhan, sks untuk mata kuliah ini gratis. hanya ujiannya saja yang sulit. pasti bisa!
Read More

Ujian surga ala "Bapa Abraham"

baca kisahnya Bapa Abraham, pas episode mengorbankan Ishak, beneran buat tertegun yah. berdecak sambil berkata :"WOW" klo aku berperan jadi Bapa Abraham, kira-kira penonton tepuk tangan ngga ya? kayanya engga deh. jadi Ishak aja belum tentu sukses. hehehe.. bisa-bisa malah ditimpukin penonton.
dan ternyata, kita juga sering diuji Tuhan walaupun bukan dengan mengorbankan anak. contoh ujian surga :
1. pas lagi di gereja, lupa nuker uang. then ada uang seribuan dan limapuluh ribuan. mana yang jadi persembahan? hehehe...choice is yours.
2. pas disakitin orang lain, kan Tuhan bilang berikan pipi kanan klo ditampar yang kiri, jalan 2 mil klo diajakin jalan 1 mil, dan berikan jubah klo ada yang minta baju. Naahhh..sanggup kah?
3. cheating. Dalam hidup ada banyak kesempatan utk cheat (curang), tapi sebagai anak terang, apakah kita mau mengorbankan terang jadi gelap?meskipun ngga ada yang liat, tapi Pengawas Ujian liat lho. J
bayar harga alias korban emang ngga pernah murah ya. belum lagi sakitnya menyayat daging dan sumsum. belum selalu berhasil sih, tapi aku terus berusaha sih, supaya bisa buat Tuhan senyum, walaupun tidak semanis senyum Tuhan buat Abraham. :)
Read More

Senin, 18 April 2011

PREPARING THE SCHOOL YEAR (materi kuliah)

                If you surveyed experienced teachers about the role of management at the beginning of the school year, you would undoubtedly hear comments about management and instructional preparations before school starts and about ways to plan for the fist days of the school year. Studies on classroom management have verified that the first few days of the school year set the tone for the entire year.
                To prepare, you can make management preparations and instructional preparations, establish a plan for misbehaviour, and also plan for the first day of school. When the school year finally begins, there are certain actions that are appropriate during the first day and over the following few days.
MAKING MANAGEMENT PREPARATIONS
                It is important to consider carefully a variety of management issues such as your school environment, room arrangement, materials, rules and procedures, communication with parents, seating arrangements, and other issues. Based on a study of experienced teachers (Schell & Burden, 1992), you could direct your attention to the following classroom management issues.
Read More

Teori Motivasi dan Komunikasi

Read More

Minggu, 17 April 2011

SITUASI PENDIDIKAN DI INDONESIA

GENERASI CERDAS DAN BERAKHLAK BERASASKAN PANCASILA

A.    PENGANTAR
Sektor Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam sebuah Negara.  Melalui pendidikan, generasi yang akan datang dipersiapkan. Bukan hanya supaya menjadi pemimpin yang cerdas, namun juga menjadi yang berakhlak.  Dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, juga disebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Jika kita melihat dalam pasal tersebut di atas, kita dapat melihat bahwa generasi cerdas dan berakhlak merupakan tujuan nasional dari pendidikan di Indonesia. Itulah sebabnya, pasal 3 UU 20/2003 kemudian menjadi dasar bagi penetapan tujuan sekolah. Bahwa setiap sekolah mempunyai kewajiban untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya pandai dalam hal akademis, namun juga memiliki akhlak atau karakter yang sesuai dengan Pancasila.
Sekarang ini, Negara kita tengah mengalami banyak masalah publik yang berakar dari rendahnya mutu Sumber Daya Manusia. Mulai dari kasus korupsi, pembobolan bank, gangguan keamanan, bencana alam, dan masih banyak lagi. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut memang diperlukan kecerdasan, namun yang lebih penting adalah karakter dari penyelesai masalah. Semakin tingginya kecenderungan kejahatan di Negara kita menuntut para pelaku di sektor pendidikan untuk lebih prihatin dan lebih waspada. Lulusan yang dihasilkan oleh sekolah pada semua jenjang pendidikan harus memiliki kualitas yang lebih tinggi dari lulusan sebelumnya, baik kualitas akademik maupun kualitas karakter. Pandai saja tidak cukup untuk memimpin dan menyelesaikan masalah di Indonesia. Orang pandai di Indonesia banyak, namun jika mereka tidak berakhlak, bisa jadi mereka justru akan terjerumus dalam masalah yang sedang diselesaikan. Dan ini berarti, masa depan bangsa tidak akan mengalami perbaikan tetapi justru akan memburuk.
Pancasila adalah dasar Negara yang pada setiap sila nya terkandung butir-butir yang dapat dijadikan pedoman etika dan norma bagi siswa. Pancasila seharusnya dijadikan panduan bagi guru untuk mendidik perilaku siswa. Kepala Sekolah dan guru tidak perlu berkiblat kepada standar internasional untuk membuat peraturan sekolah. Dasar Negara kita sudah memiliki nilai-nilai luhur yang dapat diterapkan dalam disiplin sekolah, bahkan nilai-nilai luhur yang dikandung di dalam Pancasila tidak akan ketinggalan jaman. Namun sayangnya, walaupun kata-kata cerdas dan berakhlak termaktub dalam tujuan sekolah, tetap saja generasi muda yang kita lihat sekarang justru mengalami penurunan dari segi akhlak (karakter). Bahkan yang sangat menyedihkan, Pancasila sudah dilupakan oleh generasi muda. Anak-anak usia sekolah merasa asing dengan Pancasila, apalagi mengingat butir-butirnya. Hal ini merupakan salah satu sisi situasi pendidikan di era modern ini. Situasi tersebut sangat memprihatinkan bagi penulis, sehingga penulis memilih sub topik Generasi Cerdas dan Berakhlak berasaskan Pancasila. Penulis meyakini, jika sektor pendidikan kembali menggunakan Pancasila sebagai pedoman pendidikan karakter siswa, maka lulusan yang dihasilkan akan menjadi generasi yang sungguh-sungguh berakhlak dan cerdas. Lebih dari itu, generasi yang demikian akan menjadi pemimpin yang cerdas dan memiliki rasa takut kepada Tuhan. Indonesia akan menjadi lebih baik lagi.
B.     MASALAH
Keprihatinan generasi pendahulu terhadap generasi muda, bukanlah masalah yang sepele. Anak-anak usia SD – SMA, bahkan mahasiswa tidak lagi mengindahkan etika dan norma yang berlaku di masyarakat. Mereka tidak lagi menerapkan nilai-nilai kesopanan, nilai-nilai penghargaan kepada diri sendiri dan orang lain. Itu hanyalah contoh kecil dari krisis etika yang dialami oleh generasi muda. Anak-anak didik kita sudah mengalami degradasi moral yang sangat memprihatinkan. Mereka tidak tahu mengucapkan terima kasih, tidak tahu menunjukkan rasa hormat kepada yang lebih tua. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah berpengaruh besar dalam pertumbuhan moral mereka. Tontonan televisi yang minim dengan unsur pendidikan kemudian menjadi pedoman anak-anak dalam berperilaku. Informasi dari seluruh penjuru dunia dengan mudah dapat diakses oleh anak-anak usia sekolah. Informasi tersebut secara tidak langsung masuk ke dalam diri anak dan mempengaruhi perilaku mereka. Banyaknya perilaku orang tua yang berkiblat ke dunia barat juga menjadikan anak menganggap sesuatu dari dalam negeri kurang bagus dibandingkan sesuatu yang didapat dari luar negeri/ dunia barat. Etika berpakaian yang santun sudah menjadi hal yang kuno bagi mereka. Cara berpakaian masyarakat Barat lebih disukai karena dianggap mengikuti perkembangan jaman.
Berhubungan dengan Pancasila, anak-anak usia sekolah tidak lagi dapat menyebutkan sila-sila dalam Pancasila. Bahkan ada yang tidak tahu sama sekali. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sudah diubah menjadi PKn. Di dalam PKn, Pancasila hanya memiliki porsi yang kecil dalam pembelajaran, sedangkan porsi yang lebih besar adalah kewarganegaraan yang berkisar pada ilmu tata Negara. Lalu bagaimana generasi penerus bangsa ini jika mereka tidak mengenal Pancasila? Apa yang akan menjadi panduan kehidupan berbangsa dan bernegara? Apa yang terjadi dengan Indonesia, jika generasi penerus lebih menyukai ideologi barat dibandingkan ideologi Pancasila?

C.     PEMBAHASAN
Read More

© 2011 The Journey, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena